Minggu, 08 Juni 2008

Memerangi Rasa Takut*

Kita yang terlahir sebagai manusia tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita satu jam lagi,esok,lusa,atu beberapa tahun kemudian.Apakah suatu hari kita akan berumur panjang-pendek,berhasil-gagal,kaya-miskin,kita tak akan pernah tahu jawabannya setelah kita menjalani proses perjalanan hidup yang panjang yang akan membaw kita dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.Karena itulah,dalam diri manusia kerap timbul rasa takut.Takut kalau-kalau suatu hari tidak berumur panjang,sakit-sakitan,miskin,gagal merengkuh kesuksesan dan masih banyak lagi hal negatif lain yang akan membuat hati ini merasa takut.

Ketakutan Menjadi Penghambat

Hanya saja,persoalannya,mampukah kita mengontrol rasa takut yang ada dalam diri kita agar tidak berlebihan?Tak jarang rasa takut yang berlebihan justru akan menghambat kita dalam menggapai motivasi(tujuan)yang hendak kita raih.Ketakutan akan kegagalan di hari esok akan membuat kita sulit untuk bergerak melangkah maju dalam usaha mncapai keberhasilan.Karena rasa takut yang berlebihan membuat kita tak memiliki keberanian untuk bertindak mencobaberusah menggapai keberhasilan yang ingin kita rengkuh.
Sebab itu agar manusia dapat berhasil mencapai motivasi rasa takut berlebihan,yang membayangi manusia harus diperkecil,diminaimalisir,atau bahkan kalau bisa dihilangkan,sehingga jalan menuju sukses menjadi semakin nyata dan dekat di depan mata.Pertanyaanya,apa yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir atau menghilangkan rasa takut yang berlebihan?Anda yang perlu melakukan 5 hal di bawah ini.

Doa

Manakala rasa takut yang ada dalam diri kita tak mampu lagi kita kendalikan dan atasi lagi,maka salah satu cara yang ampuh untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan rasa takut adalah dengan berdoa kepada Tuhan.Mohon dengan ramat-Nya agar beban rasa takut yang terus- mmenerus membayangi perasaan kita hilang.Sehingga niscaya saat dan sesudah berdoa hati kita akan leg,tak lagi dihantui oleh rasa takut.Semua itu mungkin terjadi asalkan kita mau percaya bahwa Tuhan yang hidup dalam hati anda,yang anda sembah sesuai dengan agama dan keyakinan anda pribadi itu sungguh berkuasa,mampu mengubah hati yang penuh dengan rasa takut menjadi keberanian,kelegaan dan ketenangan.Maka niscaya pastilah doa yang anda panjatkan akan terkabul karena anda berdoa dengan iman dan keyakinan.

Usaha

Kesuksesn tak mugkin dapat tercapai jika pikiran kita terus terfokus pada rasa takut akan kegagalan.Rasa takut gagal yang berlebihan malahan akan menjadikan kita manusia pengecut,tak punya keberanian untuk mencoba melangkah maju menapak masa depan yang gemilang penuh dengan harapan.Sebab itu,kita harus terus berusaha agara pikiran bukan terfokus ke rasa takut melainkan pada usaha mencari dan menerapkan solusi atau jalan keluar guna memerangi rasa takut dan mengatasi kegagalan-keggalan.Sebab dengan berusaha kita akan senantiasa mempunyai harapa untuk berhasil di kemudian hari.

Terus Mencoba

Siapa sih manusia di dunia ini yang tidak ingin sukses?Pasti tidak ada.Semua ingin berhasil menggapai cita-cita.Hanya saja perlu disadri bahwa untuk dapat menggapai suatu keberhasilan diperlukan sebuah perjuangan yang panjang dan tak mudah dilalui.Kesuksesan tak dapat dicapai dengan instan.Sehingga ketika kita belum mampu untuk melalui proses perjuangan guna menggapai keberhasilan,jangan lantas menjadi takut untuk bangkit lagi memperjuangkan keberhasilan yang belu tercapai itu,tapi justru kita harus pantang berputus asa,berjuang sampai kita dapat menggapai keberhasilan yang kita inginkan.Jika satu kali,dua kali,tiga kali,sepuluh kali....kita belum berhasil maka jangan pernah menyerah,teruslah mencoba hingga berhasil,sebab jika kita tidak menyerah maka sesungguhnya kita tak pernah terkalahkan oleh siapapun dan apapun juga.Dan lihat suatu waktu entah kapan ketika perjuangan maksimal,kita pasti akan berhasil.

Ikhlas

Kegagalan memang suatu yang tak mengenakkan untuk untuk dialami dan dirasakan.Lalu karean atak sanggup menahan kecewa yang ada di hati,akhirnya membuat kita tak mau bangkit lagi mengatasi kegagalan itu,karena takut meghadapi rasa kecewa yang lebih dalam dan menyalitkan jikalau saat mencoba lagi ternyata tidak maksimal,tetap gagal..gagal...dan gagal.Karena itu,supaya tidak mengalami kekecewaan yang begitu mendalam,hendaknya hati kita sudi untuk mengikhlaskan semua kegagalan yang menimpa diri kita.Mengingat bahwa kegagalan itu adalh sesuatu yang wajar terjadi dalam kehidupan semua orang yag ingin meraih kesuksesan.Dengan kita mau mengikhlaskan setiap kegagalan maka kita tiodak akan merasa terbebani,manakala kita harus diperhadapkan pada kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata dalam usaha mencapai keberhasilan.Kegagalan seharusnya bukanlah sesuatu yang harus dipandang sebagai sesuatu yang menyakitkan melainkan sebagai jalan agar kita dapat melakuka peyempurnaan diri dengan jalan melakukan refleksi mengapa kita gagal dan apa yag harus kita perbuat agar kegagala itu tak sampai terjadi lagi.Sehingga kita dapat menuju kepada tingkat kesuksesan yang lebih tinggi lagi.

Olahraga

Ketakutan secara berlebihan yang ada dan timbul dalam diri manusia seringkali menyebabkan ketenangan,ketenteraman,dan kedamaian semakinberkurang atau bahkan menghilang.Akibatnya pikiran manusia menjadi stress.Karena itu agar rasa stress menjadi berkurang ada baiknya jika kita rutin berolahraga secara teratur seperti jalan sehat,lari atau bersepeda,agar oto-otot pikiran yang tegang dapat disegarkan oleh hembusan udara pagi yang segar.Selain itu,manfaat lain yang dapat dirasakan adalah kesehatan tubuh akan menjadi lebih prima.

Lima hal di atas hanya merupakan sebagian kecil dari sebuah proses panjang meminimalkan atu bahkan menghilangkan rasa takut dalm diri,supaya langkah anda dalam menggapai kesuksesa menjadi semakin lancar.Tak peduli siapapun anda asalkan anda mau melakukan lima hal di atas dengan tulus hati,maka jalan anda untuk dapat memiliki keberanian dan menggapai kesuksesan semakin terbuka lebar.
Selamat mencoba!Sukses untuk anda!

(Oleh : Febe Kurniasari,mahasiswi Fakultas Hukum Unika Widya Karya Malang)
Dipersembahkan untuk FPKM(Forum Penulis Kota Malang),
pernah dimuat di majalah Psikologi,edisi Februari 2007

Tidak ada komentar: