Kamis, 29 Mei 2008

Ada Apa Dengan Sunset?

Mengapa saya suka dengan gambar sunset atau matahari terbenam seperti slide di samping?
Senja temaram adalah saat kita beranjak ke gelap malam,waktu untuk kita istirahat dan merenungkan apa yang telah kita kerjakan dalam satu hari yang kita lewati.Sama dengan niat saya membuka blog ini.Untuk merenung dan berkeluh kesah,menumpahkan apa yang ada di hati dan kepala.Menulis apa yang telah atau sedang saya dengar,saya rasa,atau yang saya lihat.Juga untuk melepas hari dari kepenatan dan rutinitas yang seringkali membuat kita stres tak berkesudahan.Maka,dengan filosofi sunset atau matahari tebenam,saya mencoba lebur ke dalam perenungan dan permenungan sambil rehat barang sejenak.

Penat

Penat

Lelah

Capek

Ngantuk

Woahhh.....

Kedai Buku Sinau



"Nongkrong di warung kopi
sentil sana dan sini
sekeda suara rayat kecil
bukannya mau usil..."

Sepenggal lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh Warkop DKI atau trio Dono,Kasino,Indro,di tahun 70-an terngiang di telinga.Lagu lama yang relevan dengan sebuah komunitas di kota Malang,komunitas baca'Sinau' yang bermarkas di jalan Bogor Atas no.1C(utara makam pahlawan Suropati).Sebuah tempat dimana saya bersama teman-teman biasa berkumpul,berdiskusi,menulis,atau menggambar.Ya,diantara kami memang terdapat bermacam-macam manusia.Ada mahasiswa,komikus,ilustrator buku,penulis,pemain teater,bahkan dalang wayang kulit muda.Kadang-kadang satu dua orang penerbitan pun muncul ke tempat kami.Bagaimana sebenarnya kondisi tempat tersebut?
Kedai ini adalah realisasi dari konsep'three in one',toko buku,perpustakaan,dan warung kopi dijadikan satu.Digagas beberapa tahun yang lalu oleh Mas Widi yang waktu itu masih kuliah di IPB(Institut Pertanian Bogor).Bogor?Mas Widi-lah pemilik yang sesungguhnya,dalam arti'beliau'lah yang mengeluarkan modal,membayar karyawan,membayar listrik dan kontrakan.Dan perlu diketahui,komunitas in bukan hanya di kota kami saja,tetapi ada pula di kota Jakarta dan Bogor,kota kelahiran sekaligus kota tempat Mas Widi menuntut ilmu.

Beberapa Judul Menarik

Saya punya beberapa kata atau semacam judul tulisan yang barangkali berguna di lain waktu.Siapa tahu mendatangkan ide atau sebuah inspirasi bagi anda atau saya sendiri di kemudian hari.Kita mulai.Tak terlalu banyak kok,
Toleransi Telor Asin
Huruhara Suku Kata(hehehe...kok mirip nama blog ini?)
Irama Ritmis Nan Menggetarkan
Aremania & Aremanita
Suporter Indonesia
Stadion di Indonesia
Cerita Bola Cerita Dunia
Malang Kotaku,Kebumen Asalku
Tarian Kalam
Sang Avonturir
Senandung Jalanan
Para Musafir
Goro-Goro Giri
Terpekur di Puncak Giri
Botoputih
Bonek(Bondho Nekat)
Kontradiksi Aremania-Bonek
Aremanita,Sebuah Fenomena

dll....dlll....

SLANK


Kuil Cinta menggema dari MP3.Lagu itu dialunkan oleh grup legendaris dari Gang Potlot,Jakarta Selatan,yang beberapa hari lalu mengadakan konser di sebuah gedung pertunjukan ternama di kota London,Inggris.Siapakah mereka?Tak ada penggemar musik-terutama anak muda-yang tidak mengenalnya.
Slank.Grup band ini berdiri sejak tahun 1983,satu tahun setelah kelahiran saya ke dunia.Hebatnya,mereka masih eksis sampai detik ini.Masih kuat bertahan di tengah deras serbuan para pendatang baru yang tiada henti.Sebuah eksistensi yang mengagumkan,dimana banyak penyanyi atau grup band seangkatan atau bahkan angkatan-angkatan di bawah mereka yang sudah hilang dari peredaran,Slank masih terus berdendang,masih terus masuk dapur rekaman,masih terus setia menhibur jutaan Slankers,penggemar fanatik mereka.Apa kunci suksesnya?
Lain waktu akan kita bahas lebih lanjut soal yang satu ini.OK,guys...?

Mana Perubahan Itu?


"Mana perubahan itu?Perubahan yang membawa kami menuju kesejahteraan.
Mana perubahan itu?Perubahan yang membawa kehidupan ini menjadi lebih baik.
Mana perubahan itu?Perubahan yang membuat harga-harga menjadi terjangkau.
Mana perubahan itu?Perubahan yang membuat rasa aman dan tenteram menjadi murah."
(sebuah artikel di majalah SM menjelang Pemilu presiden 2004)

Seorang budayawan dari Yogyakarta yang menulisnya.Menohok tajam pada calon-calon yang berteriak dengan lantang,yang mengepalkan jemari dengan penuh tenaga sambil berteriak,"Pilih saya...!Negara akan makmur sentosa,gemah ripah loh jinawi...!!"
Ketika reformasi bergulir,ketika perubahan melanda negeri,sejuta harap dan beribu asa
menggema dari dada-dada jelata yang rindu akan perbaikan nasib,rindu pemimpin yang adil bijaksana,rindu kebahagiaan hidup,yang sanggup membuat mereka menepuk dada,bangga,dan berujar,"Saya orang Indonesia.."
Saya jadi teringat dengan puisi Taufik Ismail-penyair besar yang akan datang ke sebuah acara di kota ini pada tanggal 8 Juni besok-yang berjudul'Saya Malu Jadi Orang Indonesia'.Sebuah satire yang amat memprihatinkan.Saya yakin,sang penyair mewakili berjuta orang di negeri ini.Apalagi puisi panjang tersebut dibuat sekitar tahun 1998,tahun dimana segala macam kebusukan,kebiadaban,dan angkara murka merajalela.Bak bangkai yang bertahun-tahun terbungkus oleh karung yang makin usang,sehingga akhirnya tercium.Orang lalu membongkarnya,lalu mabuk terhadap apa yang ia saksikan.
Tahun itu sudah berlalu dalam sepuluh bilangan warsa.Ya,sepuluh tahun berlalu sudah,tapi apa porak poranda,tercerai berai,belum dapat kita satukan kembali dalam keutuhan yang semestinya.Lalu apa yang kita harapkan dengan perubahan yang terjadi?Lantas,apapula yamng berubah?
Oke,demokratisasi memang lebih leluasa dalam bergulir.Tetapi apa arti semua itu ketika kondisi rakyat tidak jauh lebih baik dibandingkan sepuluh tahun yang lalu?Bahkan,dalam beberapa hal keadaan menjadi lebih buruk.Sementara,para calon presiden 2009 masih senandungkan nada yang sama,irama yang seragam,lagu semu tentang perubahan.Lagu ilusi penuh kepalsuan.
Ya,mereka para calon pemimpin kita itu memang berubah.Dari pemimpin partai berubah menjadi presiden,ketua partai berubah jadi presiden,atau yang tadinya wakil presiden mnjadi presiden.Terus,apa yang berubah dari rakyat negeri ini?
Kawan,mari ambil gitar,kita nyanyikan lagu Franky Sahilatua,
"Tanah pertiwi anugerah Ilahi...
Jangan makan sendiri..."

Sendiri

Sepi
Sunyi
Sendiri

Tiada
dialektika
semiotika
apalagi matematika

hati tak bisa diukur dengan angka
pun tak dapat diteorikan seksama

murung...

Makan Gratis

Ah,sial.Komputer ngadat.Padahal saya sudah lebih dari setengah jam yang lalu sibuk membuat postingan baru,tentang peresmian Mal Olympic Garden alias MOG.Sebuah pusat perbelanjaan yang terpadu dengan kompleks olahraga Gajayana.Yah..besok saja deh saya posting tulisan tersebut.Sebab,seperti saya bilang tadi,komputer tiba-tiba mati tanpa sebab yang jelas.Akhirnya,saya pun berpindah ke komputer yang lainnya.Lho,berapa komputer saya?Banyak,ada delapan.Maklum ini kan komputer perpustakaan yang disediakan untuk pengunjung.Tinggal pilih.Hehehe...
Oh ya,kerapkali saya dan teman-teman berteriak anti kapitalisme,anti globalisasi.
Tetapi,siang itu saya sengaja'lupa'.Begini,saya diajak teman menghadiri undangan peresmian mal baru itu.Makan nasi goreng,ayam bakar,es sirsak,dan beberapa makanan ringan.Ah,persetan.Perut saya lapar dan ada makan gratis.Untuk sementara saya kesampingkan dulu apa itu anti kapitalisme,apa itu anti globalisasi.Saya tidak munafik,sebagai anak kos,sebagai anak rantau,saya paling senang makan gratis.Mumpung ada kesempatan,jangan dilewatkan.Hehehe...

Mall Baru,Gajayana Baru,Masalah Baru

Tepat pada hari Kamis,28 Mei 2008,telah diresmikan sebuah mal terbesar di kota Malang,Mal Olympic Garden.Sebuah pusat perbelanjaan baru yang dipadukan dengan sarana olahraga,hotel berbintang empat,dan taman.Sarana olahraga itu berupa sebuah stadion megah berkapasitas 35.000 penonton,Stadion Gajayana,kandang tim sepakbola Persema dan Arema.Stadion tersebut terletak di utara mal(Oh ya,saya bingung harus menulis mal atau mall.Tetapi karena yang tertulis disana adalah'mal'bukan 'mall'seperti tertulis pada tempat perbelanjaan pada umumnya,maka saya menuliskannya demikian).Stadion tersebut tidak dibangun dari awal,sebab ia sudah ada tahun1932.Pemerintah Hindia Belanda yang mendirikan.Jadi sekarang hanya direnovasi saja.Menjadi lebih besar dan lebih cantik arsitekturnya.Di halaman stadion terdapat 1 lapangan sepakbola,4 lapangan tenis,1 lapangan basket,2 lapangan voli,dan tempat parkir.Sementara di sebelah tenggara stadion terdapat kolam renang yang saat ini sedang di dalam proses pembangunan.
Sebenarnya,kompleks megah yang konon dibangun dengan investasi sebesar 250 miliar rupiah itu belum sepenuhnya rampung.Bangunan mal sendiri masih butuh penyelesaian akhir di beberapa lantai.Atap stadion yang belum terpasang,hotel 13 lantai baru terlihat kerangkanya,sedangkan kolam renang baru pada tahap penggarapan pondasi.Baru beberapa bulan ke depan semuanya bisa dikatakan 100% selesai dan fasilitas yang ada siap untuk dimanfaatkanmaksimal.
Lalu mengapa mal sudah dibuka?Inilah yang menarik.Berbagai kontroversi menyertai acara launching tersebut.Pihak pemerintah kota melalui dinas perijinan dan instansi lainnya berbicara di media massa bahwa pihak pengelola mal belum mengantongi surat ijin gangguan dan beberapa surat yang mesti dikantongi sebelum hari H.Yang lebih kontroversial lagi dan menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat adalah soal pembangunan stadion yang seharusnya selesai terlebih dahulu sesuai perjanjian yang ditandatangani dulu.Lantas,mengapa mal-nya yang diprioritaskan oleh pengembang?Beredar kabar yang seolah sudah menjadi rahasia umum,bahwa ada orang kuat di balik pembangunan kompleks perbelanjaan terpadu tersebut.Sehingga seorang walikota dan anggota dewan pun seolah tak berdaya menghadapi beberapa kali pelanggaran yang sudah dilakukan oleh investor.Mulai dari penambahan tribun timur dan tribun barat stadion yang bertingkat,yang menurut DPRD kurang memenuhi standar fisik yang dijanjikan,tentang berkali-kali wanprestasi investor yang seolah-olah menyepelekan pemerintah kota,juga tentang pembangunan hotel 13 lantai,padahal sewaktu mengajukan izin hanya menyebutkan 7 lantai,juga tentang IMB(Ijin Mendirikan Bangunan dan Amdal(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)yang ternyata tidak ditepati sesuai ketentuan.
Menanggapi hal diatas,pemerintah kota dan DPRD sering melayangkan teguran bahkan sanksi.Misalnya,denda sebesar 100 juta rupiah perbulan atas keterlambatan pembangunan fisik stadion.Tetapi,sampai hari ini pihak investor konon belum sepeserpun membayar denda itu.Mengapa ini bisa terjadi?Mungkin benar kabar yang beredar itu,bahwa ada orang kuat yang memiliki kedekatan dengan orang'pusat',sehingga sang investor seolah abai terhadap segala teguran dan sanksi.Buktinya,sampai hari inipun pembangunan kompleks perbelanjaan terpadu tersebut berjalan terus seolah tanpa ada kendala.Hingga akhirnya,dilakukanlah peresmian yang mengundang grup band ternama itu.
Lalu apa masalah yang kemudian timbul?
Pertama

Selasa, 27 Mei 2008

Saya Harus Marah!

Maaf,saya harus marah.Mau tidak mau.Bayangkan,segepok cerpen,penggalan kisah awal novel yang akan saya kirim ke DKJ(Dewan Kesenian Jakarta),juga banyak puisi dan beberapa esai,puisi,serta artikel ringan plus bepuluh lembar kertas putih polos hilang begitu saja dari rak perpuatakaan kedai buku Sinau.Oh ya,ada juga beberapa buku pelajaran untuk anak-anak SD yang akan saya sumbangkan nanti di acara FNB(Food Not Bomb)yang ikut sirna.Saya nggak tahu mesti menyalahkan siapa.Barangkali saya sedikit ceroboh karena menaruh kertas-kertas itu dalam sebuah tas kresek warna hitam.Lalu mba Itut-si penjaga kedai-membuangnya karena dikira sampah tak berguna.Tetapi tunggu dulu,benarkah demikian?Masuk akal kalau yang hilang hanya yang ada di dalam kantong plastik warna hitam itu.Tetapi,ini yang hilang juga buku-buku pelajaran yang notabene berguna.Terlalu tolol kalau mengira itu adalah sampah.Berarti ada yang sengaja membuang barang-barang saya itu.Siapa dan apa motifnya?Saya tak bisa menuduh satu persatu kawan-kawan saya yang sering nongkrong di tempat itu.Tetapi yang jelas,maba Itutlah yang sering membersihkan dan menata buku-buku di rak tersebut.Suatu saat ia pernah hampir membuang tas kresek itu karena dikira sampah,tetapi dicegah olah Ata yang tahu bahwa itu adalah arsip saya.Ia sempat bilang pula hendak menata rak buku.Dan jelas,ketika aku datang sore itu,rak sudah ditata.Aku bertanya,dikemanakan barang-barangku itu?Aku tak tahu,demikian jawab mba Itut.Ada yang aneh,tak mungkin ia tidak mengetahuinya,sebab sehari sebelum kedatanganku ke tempat itu,barang-barang itu masih ada di tempat.Kutanyakan Arnes,ai memang membuang beberapa lembar kertas milikku dari tempat kosnya.Tapi bukan itu yang kumaksud.Kertas yang dibuang si Arnes adalah brosur-brosur yang tak begitu penting,hanya sekedar iklan kantor pos dan telkomsel.Berarti mba Itut yang membuangnya?Aku belum punya bukti kuat.Untuk hal tersebut,ada beberapa kemungkinan.
Pertama,dia benar-benar membuangnya karena tak suka ada barang-barang milik saya berada di antara deretan dan tumpukan buku-buku di rak.
Kedua,dia membuangnya karena dikira tak berguna kertas dan buku-buku itu.Setelah tahu saya mencarinya,ia tak mengaku,Barangkali takut kalau saya marah.
Ketiga,mba Itut benar-benar tak tahu,dan ada teman saya yang jahil,iseng ngerjain.Biasanya Cecep-lah yang suka mengusili orang lain.Iseng.Tetapi,aku belum cukup bukti untuk mengarahkan telunjuk pada si kerempeng ini.Tapi melihat track reccord-nya,dia yang pantas aku korek keterangan.Awas,aku akan marah jika benar dia yang melakukan.Ketrlaluan.
Keempat,ada teman yang ngerjain saya,bisa Cecep bisa juga bukan,sedangkan mba Itut tahu dan diam saja.Ia ingin tahu pula kepanikan saya di kala barang-barang'berharga'itu hilang.
Apapun alasan mereka,saya berhak marah.
Apapun alasan mereka,saya berhak untuk mengomel dan mendamprat.
Akan saya cari keterangan sampai jelas,cepat atau lambat akan terbongkar dalangnya.
Grhhh....!!!Maaf,saya sedang marah.Harus marah!!

Jumat, 23 Mei 2008

Menyibak Masa Lalu



Malang Tempo Doeloe.Sebaris kata yang begitu bermakna bagi masyarakat Malang Raya.Sebuah acara yang membedah atau menampilkan budaya di Bumi Arema pada masa silam.Mulai dari masa kerajaan Kanjuruhan dan Singosari yang berpusat di wilayah ini.Juga tatkala Malang Raya menjadi bagian dari kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah hingga menjadi bagian dari kerajaan Majapahit yang berpusat di sekitar Trowulan,Mojokerto,sampai pada era kolonial Hindia Belanda.Maka,dibagilah arena acara di Jalan Ijen,Malang,itu dalam periodisasi masa-masa tersebut.Lengkap dengan foto-foto candi peninggalan dan foto-foto kota Malang dan sekitarnya tempoe doeloe.Bahkan,di anjungan atau stan Majapahit ada pameran benda-benda bersejarah peninggalan era keemasan kerajaan tersebut.Terdiri dari berbagai macam arca,tempayan air,berbagai bentuk batu bata yang berukuran besar,juga beberapa bilah keris.
Sementara di kiri kanan jalan yang terdapat deretan pohon palem menjulang itu,bederet-deret stan penjual makanan tradisional yang sangat sulit dicari sekarang.Ada gulali,irisan tebu kecil-kecil,cenil,thiwul,ketela bakar,dan sebagainya.Hm,sebuah ajang wisata kuliner yang mengesankan di samping sebagai ajang wisata seni dan budaya.
Bicara soal seni dan budaya,acara tahunan yang bertajuk'Malang Kembali'sebagai nama resminya-orang lebih familier menyebutnya Malang Tempo Doeloe-inilah yang menjadi daya tarik utama.Ada berbagi macam kesenian tradisioanl yang ditampilkan dalam panggung-panggung pertunjukan.Beberapa di antaranya adalah panggung ludruk,panggung wayang dan tari,panggung ketoprak,panggung keroncong,serta panggung gambus dan pencak silat.Ada juga pengamen jalanan bergaya rastafarian(gaya rambut dan pakaian ala Bob Marley)yang memainkan irama reggae dengan alat musik jimbe dan kendang.Iramanya yang rancak manambah suasana semakin meriah.Meski jimbe bukan musik tradisi asli Indonesia,namun jika dikolaborasikan dengan kendang yang biasa dimainkan bersama gamelan kita,ternyata cukup menarik dan serasi.Sebuah simbol akulturasi asing dan lokal yang mengagumkan.
Tadi malam,saya menyempatkan diri berjalan-jalan ke arena tersebut.Berjejal-jejal bersama beribu-ribu manusia menyusuri stan demi stan.Kadang-kadang,rombongan sepeda motor kuno atau sepeda antik melintas riuh.Dan orang-orang akan bersorak ketika kendaraan-kendaraan tua ini melintas.Tahukah anda,apa yang paling menarik bagi saya?Kostum para pengunjung.Itulah jawabannya.Ya,sebagian besar pengunjung berpakaian'jaman dahoeloe'.Ada yang bergaya pejuang gerilya,ada yang berpakaian putih-putih khas pakaian orang-orang Belanda pada era kolonial,ada yang bergaya santri lugu bersarung,atau berpakaian ala tentara Jepang.Sungguh menggelikan melihat tingkah mereka.Hahahaha...
Dengan pakaian unik,masing-masing berebut mangambil gambar dengan latar belakang foto-foto candi atau suasana kota masa lalu berkuran raksasa.Beberapa kali,saya tak dapat menahan tawa.Orang lain pun demikian.Tergelak atau sekedar senyam-senyum.Hm,rupanya bukan saya saja yang terhibur oleh pemandangan semacam itu.Diantara panggung-panggung yang ada,panggung ludruklah yang paling menarik perhatian saya.Maklum,kesenian tradisional ini tidak bisa dijumpai di tempat kelahiran saya di Kebumen,Jawa Tengah.Ini adalah kesenian khas Jawa Timuran.Kalau wayang kulit atau ketoprak sudah sering saya saksikan.Begitu pula musik keroncong sudah sering saya dengar lewat kaset dan CD kepunyaan orangtua saya di rumah.Lelah berjalan kesana kemari,saya duduk di hamparan rumput hijau di tengah jalan Ijen yang legendaris ini.Segala macam suara masuk ke telinga.Musik,klakson sepeda motor kuno,bel sepeda antik,teriakan orang-orang,suara tawa,bercampur menjadi satu.Semua menghadirkan sensasi yang langka,tak bisa ditemukan di sembarang tempat.Malang Tempo Doeloe,di sinilah masa lalu hadir,persembahkan romantisme masa silam nan menawan.Saya rebahkan badan di rerumputan.Ah,betapa damainya jika dunia seperti ini.

Selasa, 20 Mei 2008

Pulang

Adalah suatu hal yang menarik ketika kita pulang kampung,Orang-orang yang kita kenal dan sebaliknya akan tersenyum ramah,menyapa dengan penuh keakraban,menyambut kita dengan senang gembira.Itu yang aku rasakan tatkala pulang ke 'sarang' di Banjurpasar,Buluspesantren,Kebumen,Jawa Tengah.Hm,dua bulan yang lalu aku mudik.Mau pulang lagi belum ada waktu.Kapan-kapan saja kalau tak ada kesibukan.Bukan begitu,kawan?

Malang Tempo Doeloe

Jalan Ijen akan kembali menjadi tempat pagelaran eksotik dan memukau.Masa lalu seolah kembali hadir dan menyapa siapa saja yang belum pernah mengalami masa-masa itu.Bayangkan,beribu orang akan memakai boesana tempo doeloe,bak tuan-tuan dan noni-noni Belanda,atau rakyat jelata yang hidup di era tersebut.Ini untuk kali ketiga acara tersebut diadakan.Kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Inggil Documentary dengan dukungan Dinas Pariwisata,Seni,dan Budaya dan beberapa nama sponsor dari perusahaan besar di Indonesia.Barangkali acara semacam ini masih langka dan jarang ditemukan di kota-kota lain.Ide untuk mengadakannya pertama kali dilontarkan oleh Dwi Cahyono,seorang pecinta sejarah dan budaya,pemilik rumah makan Inggil di Jl.Gajah Mada(sebelah timur Balaikota Malang),sekaligus ketua DKM(Dewan Kesenian Malang)dan Inggil Documentary.Yang terakhir ini adalah lembaga yang ia dirikan dalam rangka pelestarian dan penyelamatan benda-benda bersejarah.
Penasaran?Bagi anda yang belum pernah datang ke acara yang sudah diselenggarakan dua kali ini,bisa melihat acara serupa pada tanggal 22 sampai 25 Mei 2008.Nikmati suasananya,rasakan atmosfernya.Hm,anda akan terbang ke masa lalu.Suguhan pertunjukan seni tradisional dari beberapa panggung yang didirikan,foto-foto kota Malang pada zaman doeloe berukuran raksasa,berbagai jajanan rakyat khas masa dulu sewaktu belum ada makanan ringan instan buatan pabrik(misalnya gulali,ketela bakar,dsb),serta desain stan yang berupa warun-warung bambu beratap anyaman daun,niscaya akan menyeret anda melintasi masa,menjejak sejarah,merasakan denyut kehidupan masa kecil kakek nenek kita,atau bahkan generasi sebelumnya.Bagaimana ya?Pokoknya seru.Datang dan saksikanlah sendiri kemeriahannya.Dan jangan lupa pakailah busana tempo doeloe.Bisa kebaya,sarung,dan sebagainya.Oke?

Minggu, 18 Mei 2008

Pagiku di Ijen,19 Mei 2008

Untuk kesekian kali aku takjub.Untuk kesekian kali hati ini bergetar.
Jalan yang sedikit meliuk di pertigaan depan perpustakaan kota pancarkan pesona.
Beratus palem menjulang,dedaunan berpelepah melambai,sibakkan pagi nan menawan hati.Sementara,hiasan-hiasan dari bambu berjajar rapi.Bak lampu kota berderet-deret.Sungguh,aku seolah kembali ke masa sekitar dua tahun lalu,saat kaki baru kali kali pertama menjejakkan langkah di sini.
Pagi yang menakjubkan.
Tadi,aku menemukan uang 7000 rupiah.Alhamdulillah,Alloh memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.Di dekat Bank Bukopin,mata tertumbuk pandang pada lembaran-lembaran berharga itu.Buat apa uang itu nanti?Mencari tambahan 3000 rupiah lagi lalu buat nge-net paketan nanti malam.Ah,lebih baik kubelanjakan di pameran buku Malang Membaca.Beli buku 5000-an,obralan Yusuf Agency.1000 rupiah untuk segelas teh di kedai Sinau,1000 rupiah lagi buat isi-isi dompet.Sipp..

Hatiku masih bergetar.
Jalan kota Malang di pagi hari sungguh memukau.Tiada henti kuberdecak.Meski sudah dua tahun mengenal kota sejuk ini,pesona itu selalu memanjakan mata,mencipta beragam makna,memendarkan berjuta pesona,dan tiada henti memukau.
Oh ya,tanggal mulai tanggal 22 sampai tanggal 25 nanti,acara Malang Kembali akan 'kembali' untuk ketiga kalinya.Mencicip aroma masa silam,melebur diri dalam suasana lampau,dan merasakan bagaimana Malang tempo doeloe.
Mari kawan,mari berkunjung ke jalan ini.
Engkau harus tahu,Ijen begitu memukau...
Disinilah hatiku tertambat,
...

Sabtu, 17 Mei 2008

Merayakan Ide

Ide bisa datang kapan saja,dan dari mana saja.Bisa dari pengalaman pribadi,cerita dari orang lain,atau dari sesuatu yang terlintas begitu saja di benak kita.Dengan kata lain,ide berasal berasal dari sesuatu yang kita rasa,kita lihat,dan kita dengar.
Dengannya kita bisa berbuat apa saja,sebab ia adalah obyek semata.Kita dapat mengambil sesuatu yang berguna darinya,mengolahnya menjadi sesuatu yang menarik,dan mengundang keingintahuan banyak orang tentang hal tersebut.
Merayakan ide.
Mengapa ia mesti dirayakan?
Mengutip pernyataan seseoarang bernama J.K.Rowling,sang penulis buku-buku best seller Harry Potter,ide adalah sesuatu yang amat berharga.Darinya,kita bisa perolah banyak hal.Darinya kita bisa banyak berbuat sesuatu,dan darinya pula kita bisa menemukan banyak hal-hal baru.
Celebration of idea....
Amazing....

Senja Di Perpustakaan Kota



Pukul 15:52.Saya masih duduk menghadap komputer di lantai dua.Tadi sempat terlihat beberapa teman sesama penulis di lantai bawah.Ada Olen alias Caroline,ada Liga Alam,juga David.Tapi saya sedang malas mengobrol.Ingin meresapi kesendirian di sore hari nan mendung ini.
Menulis di layar monitor,memposting blog,browsing ke website aremania,skyspercity,dan djawa tempo doeloe.Melihat foto-foto negeri ini di masa lalu dan melihat foto stadion-stadion baru yang megah dan bagus-bagus.Ada stadion Maguwoharjo di Sleman,Palaran di Samarinda,Sempaja di Balikpapan,Senayan di Jakarta,maket Gelora Bung Tomo yang hendak dibangun di Surabaya,juga stadion Kanjuruhan dan Gajayana di Malang,serta beberapa stadion lainnya.Apa yang menarik?Desain.Itu jelas.Sedangkan foto-foto masa lalu menggambarkan suasana silam,membawa saya melintas ruang dan waktu.Ah,barangkali karena saya masih terbawa suasana Festival Malang Kembali yang telah berakhir beberapa hari yang lalu.

Senja yang beranjak,sisakan temaram yang makin dalam.Ini baru pukul empat,serasa hampir maghrib.Hm,gelayut mendung dengan kemurungannya memang menipu siapa saja yang tak melihat petunjuk waktu.

Perpustakaan ini tenggelam dalam sendu,seiring suasana hati.
Akankah itu berlalu..??