Selasa, 27 Mei 2008

Saya Harus Marah!

Maaf,saya harus marah.Mau tidak mau.Bayangkan,segepok cerpen,penggalan kisah awal novel yang akan saya kirim ke DKJ(Dewan Kesenian Jakarta),juga banyak puisi dan beberapa esai,puisi,serta artikel ringan plus bepuluh lembar kertas putih polos hilang begitu saja dari rak perpuatakaan kedai buku Sinau.Oh ya,ada juga beberapa buku pelajaran untuk anak-anak SD yang akan saya sumbangkan nanti di acara FNB(Food Not Bomb)yang ikut sirna.Saya nggak tahu mesti menyalahkan siapa.Barangkali saya sedikit ceroboh karena menaruh kertas-kertas itu dalam sebuah tas kresek warna hitam.Lalu mba Itut-si penjaga kedai-membuangnya karena dikira sampah tak berguna.Tetapi tunggu dulu,benarkah demikian?Masuk akal kalau yang hilang hanya yang ada di dalam kantong plastik warna hitam itu.Tetapi,ini yang hilang juga buku-buku pelajaran yang notabene berguna.Terlalu tolol kalau mengira itu adalah sampah.Berarti ada yang sengaja membuang barang-barang saya itu.Siapa dan apa motifnya?Saya tak bisa menuduh satu persatu kawan-kawan saya yang sering nongkrong di tempat itu.Tetapi yang jelas,maba Itutlah yang sering membersihkan dan menata buku-buku di rak tersebut.Suatu saat ia pernah hampir membuang tas kresek itu karena dikira sampah,tetapi dicegah olah Ata yang tahu bahwa itu adalah arsip saya.Ia sempat bilang pula hendak menata rak buku.Dan jelas,ketika aku datang sore itu,rak sudah ditata.Aku bertanya,dikemanakan barang-barangku itu?Aku tak tahu,demikian jawab mba Itut.Ada yang aneh,tak mungkin ia tidak mengetahuinya,sebab sehari sebelum kedatanganku ke tempat itu,barang-barang itu masih ada di tempat.Kutanyakan Arnes,ai memang membuang beberapa lembar kertas milikku dari tempat kosnya.Tapi bukan itu yang kumaksud.Kertas yang dibuang si Arnes adalah brosur-brosur yang tak begitu penting,hanya sekedar iklan kantor pos dan telkomsel.Berarti mba Itut yang membuangnya?Aku belum punya bukti kuat.Untuk hal tersebut,ada beberapa kemungkinan.
Pertama,dia benar-benar membuangnya karena tak suka ada barang-barang milik saya berada di antara deretan dan tumpukan buku-buku di rak.
Kedua,dia membuangnya karena dikira tak berguna kertas dan buku-buku itu.Setelah tahu saya mencarinya,ia tak mengaku,Barangkali takut kalau saya marah.
Ketiga,mba Itut benar-benar tak tahu,dan ada teman saya yang jahil,iseng ngerjain.Biasanya Cecep-lah yang suka mengusili orang lain.Iseng.Tetapi,aku belum cukup bukti untuk mengarahkan telunjuk pada si kerempeng ini.Tapi melihat track reccord-nya,dia yang pantas aku korek keterangan.Awas,aku akan marah jika benar dia yang melakukan.Ketrlaluan.
Keempat,ada teman yang ngerjain saya,bisa Cecep bisa juga bukan,sedangkan mba Itut tahu dan diam saja.Ia ingin tahu pula kepanikan saya di kala barang-barang'berharga'itu hilang.
Apapun alasan mereka,saya berhak marah.
Apapun alasan mereka,saya berhak untuk mengomel dan mendamprat.
Akan saya cari keterangan sampai jelas,cepat atau lambat akan terbongkar dalangnya.
Grhhh....!!!Maaf,saya sedang marah.Harus marah!!

Tidak ada komentar: