Minggu, 08 Juni 2008

Kontrol Diri Dengan Menulis*

Dalam kehidupan,setiap orangpasti tak dapat lepas dari berbagai macam persoalan hidup.Bahkan belum sempat terselesaikan persoalan yang satu,sudah timbul persoalan lain.Kontrol diri pun hilang manakala kita sudah merasatak sanggup lagi menanggung beban persoalan yang terasa makin berat.

Semenjak krisis moneter 1997 banyk orang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi diri sendiri secara layak.Harga barang-barang kebutuhan pokok terus-menerus mengalami kenaikan.
Kenaikan tersebut tak dibarengi dengan peningkatan pendapatan yang memadai.Akibatnya guna memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup,orang harus berjuang,bekerja lebih keras lagi dengan mencaripendapatan tambahan sehingga bisa menafkahi keluarga.
Namun seperti yang kita ketahui untuk menciptakan atau menacari lapangan pekerjaan baru bukanlah hal yang mudah.Seiring perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi,persaingan dunia kerja pun semakin sulit dan ketat.

Skill dan Profesionalisme

Setiap orang dituntut mempunyai skill serta profesionalisme dalam bekerjaagar bisa memperoleh kedudukan tinggi di sebuah perusahaan.Sedangkan penguasaan ketrampilan atau skill diperoleh dengan cara belajar dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Bagi orang-orang yang berada pada kelas ekonomi rendah atau menengah(pas-pasan)sangat kecil kemungkinan nmereka bisa belajar karena terhambat oleh persoalan biaya dimana kita tahu bahwa pendidikan itucukup mahal apalagi pada masa sekarang ini.
Bagimereka yang mengenyam pendidikan tinggidan menguasai teknologi bukan berarti kepastian mereka untuk dapat mencapai keududukan yang tinggi di perusahaan telah terjamin.
Masih banyk orang-orang yang memiliki tingkat kemampuan yang setar atau bahkan mempunyai tingkatan lebih tinggi yang masih menganggur.
Karena jumlah lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang padat dn terus-menerus meningkat dari waktu ke waktu.
Oleh sebab itu seseorang yang ingin mendapatkan lapangan pekerjaan tidak hanya sekedar menguasai skill yang sesuai bidang yang ditekuninya semata,tapi juga harus memiliki keterampilan lain yang menunjang skill,seperti kemampuan berbahasa asing,sempoa,dsb.Sehingga orang tersebut bisa dikatakan memiliki kamampuan lebih atau di atas rata-rata.
Berangkat dari masalah ekonomi yang tak mampu terselesaikan dapat memicu lahirnya permasalahan baru dalam kehidupan berkeluarga.Banyak suami istri sering bertengkar karena sang istri merasa suami tak becus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.Bahkan kerap karena alasan tersebut pasangan suami istri tak dapat mmpertahankan keutuhan rumah tangga dan akhirnya bercerai.
Karena ekonomi yang rendah,tingkat kualitas kesehatan dan gizi anggota keluarga punmenjadi rendah pula.Dampak lain yang timbul adalah anak-anak dalam keluarga menjadi tak bisa memperoleh pendidikan layak karena orangtuanya tak punya cukup biaya untuk menyekolahkan mereka.Kalaupun bisa,mereka hanya bersekolah sampai tingkat SD-SMP.
Beratnya permasalahan hidup tentu saja menyebabkan pikiran dan hati menjadi stres jika tak mampu mencari jalan keluar.Akibatnya banyak orang melakukan tindakan yang merugikan dan bahkan membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Telah sering kita denga dan saksikan banyak orang bunuh diri karena merasa tak sanggup lagi keluar dari persoalan hidupnya.
Tak jarang pula banyak dijumpai orang yang memakai narkoba,miras,obat penenang,ingin lari dari permasalahan sebab tak tahu lagi harus berbuat apa.
Berbagai jenis tindak kejahatan rela diperbuat supaya dapat keluar dari persoalan ekonnomi.Meskipun mereka tahu akan dihukum bila tertangkap.Semua tindakan negatif itu dilakukan karena mereka telah kehilangan kontrol emosi diri.
Padahal kita tahu bahwa masalah itu membutuhkan solusi atau jalan keluar supaya kita dapat keluar dari permasalahan itu.Dan untuk dapat mencari dan menemukan solusi yang tepat terlebih dahulu hal yangharus dilakukan adalh berusaha menenangkan hati dan pikiran.
Tentu saja ketenangan hanya dapat terwujud apabila kita mempunyai kontrol emosi diri yang stabil.

Menulis Stabilkan Emosi

Sebenarnya banyk cara yang dapat kita lakukan agar kontrol emosi diri menjadi stabil.Salah stu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan kegiatan menulis.
Menulis adalah kegiatan mencurahkan segala apa yang ada di dalam hati serta pikiran di atas lembaran kertas.
Dengan mencurahkan segala beban yang mengganjal serta pikiran ke dalam bahasa tulisan,maka beban berat yang kita tanggung menjadi lebih ringan.
Manakala menulis,kita mengeluarkan sebagian atau bahkan semua beban unek-unek yang terpendam dalam hati untuk dituangkan atau dipindahkan di atas kertas.
Ketenangan hati pun akhirnya dapat dicapai seiring berkurangnya beban.
Dengan modal ketenangan hati seseorang mampu berpikir lebih jernih dan rasioanl guna mencari solusi bagi masalah yang sedang dihadapi.Lain daripada itu,kontrol emosi diri menjadi lebih stabil.
Hal ini membuat orang yang tak sampai melakukan perbuatan yang merugikan dan terlebih membahyakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Karena tidakan irasional yang kita lakukan ketika kita dihadapkan pada permasalahan tak akan membuat masalah kunjung usai,tapi justru memicu lahirnya persoalan baru.
Akhirnya persoalan pun makin pelik untuk diselesaikan.Karena itu teruslah menulis agar hati tenang emosi pun stabil

(Oleh :Febe Kurniasari,mahasiswi Fakultas Hukum Unika Widya Karya Malang)

*Tulisan dipersembahkan untuk anggota FPKM(Forum Penulis Kota Malang)
Pernah dimuat di majalah Psikologi edisi November 2007.

Tidak ada komentar: